Dalam pembahasan ini kita akan
menekankan bagaimana cara melakukan pemblokiran website menggunakan �Web Proxy Access�. Contoh kasus, kita akan memblokir
akses internet dari client ke www.playboy.com
Aktifkan web-proxy
Pertama, aktifkan terlebih dulu
service dari web-proxy pada MikroTik dengan pengaturan pad menu IP ->
Web Proxy.
Centang pilihan Enable, dan
tentukan pada port berapa proxy bekerja. By default web-proxy akan bekerja pada
port 8080.
Sampai langkah ini, web-proxy pada
Router Mikrotik sudah aktif sebagai Regular HTTP Proxy. Dengan kata lain jika
PC Client ingin menggunakan service proxy ini, maka harus disetting secara
manual pada web browser masing-masing client dengan menunjuk ip-mikrotik port
8080.
Agar tidak perlu setting web-browser
client satu per satu, ubah web-proxy Mikrotik agar berfungsi sebagai Transparent
Proxy. Implementasinya, gunakan fitur NAT untuk membelokan semua traffic
browsing HTTP (tcp 80) yang berasal dari client ke fitur internal web-proxy
yang sudah diaktifkan sebelumnya.
Untuk membuatnya masuk pada menu IP->Firewall->NAT->Klik
�+�.
Selanjutnya, karena semua traffic
HTTP dari client sudah masuk ke web-proxy, maka bisa dilakukan manajemen. Salah
satunya adalah melakukan blocking akses client ke website tertentu.
Block Website
Untuk melakukan block akses client
ke website tertentu dapat dilakukan pada menu Webproxy -> Access
Tambahkan rule web-proxy access
baru. Dalam contoh ini, client tidak diperbolehkan akses ke www.playboy.com
Definisikan website yang akan diblock pada parameter
dst-host dengan action=deny.
Jika diperhatikan, penulisan
dst-host tidak menggunakan alamat website lengkap akan tetapi menggunakan tanda
bintang (*) di depan dan belakang nama/alamat website. Tanda * dimaksudkan
sebagai wildcard untuk menggantikan semua karakter. Dengan ditambahkan
wildcard, traffic client yang menuju ke website yang URL-nya terdapat kata "playboy"
akan diblock.
Coba browsing ke alamat www.playboy.com
, maka secara otomatis Web-Proxy MikroTik akan melakukan pemblokiran terhadap
website tersebut dan menampilkan pesan error pada browser client.
Block & Redirect Website
Kita juga bisa memodifikasi rule-nya
dengan me-redirect ke situs lain. Misalnya ketika ada Client yang mengakses www.playboy.com
maka akan langsung dialihkan (redirect) ke www.mikrotik.co.id
Block File extention
Selain bisa melakukan blocking
berdasarkan nama domain/URL , web-proxy Mikrotik juga dapat melakukan
pemblokiran berdasarkan extention file yang ada pada sebuah halaman web.
Kemampuan ini dapat dimanfaatkan
untuk melakukan blocking traffic client yang akan melakukan download untuk
extention file tertentu, misal .iso, .exe, .zip, dsb.
Jika blocking URL didefinisikan pada
parameter dst-host, pemblokiran file extention dapat didefinisikan pada
parameter Path dengan action=deny. Gunakan wildcard (*) untuk
menggantikan semua karakter di depan dan belakang file extention.
Sama halnya dengan Firewall Filter, NAT, Simple Queue, dsb, rule web-proxy access akan dibaca secara berurutan mulai dari rule no. 0.
Sama halnya dengan Firewall Filter, NAT, Simple Queue, dsb, rule web-proxy access akan dibaca secara berurutan mulai dari rule no. 0.
Penyimpanan Cache Proxy
Disamping fungsi filtering,
web-proxy juga dapat digunakan untuk penyimpanan object cache. Content pada
sebuah website akan disimpan dan diberikan kembali ke client jika ada yang
melakukan akses pada object/content yang sama, sehingga tidak perlu langsung
mengambil dari internet dan menggunakan bandwidth.
Definisikan kapasitas storage yang
digunakan untuk penyimpanan cache pada parameter Max-Cache-Size. Centang
opsi Cache-On-Disk agar cache disimpan pada storage Router.
Konsep penyimpanan cache akan lebih baik diterapkan jika Router mempunyai storage tambahan, sehingga cache tidak disimpan pada system disk.
Konsep penyimpanan cache akan lebih baik diterapkan jika Router mempunyai storage tambahan, sehingga cache tidak disimpan pada system disk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar